https://www.mylivechat.com/addons/images/blogger-live-chat-3.gif




https://www.mylivechat.com/addons/images/blogger-live-chat-3.gif

Ahad, 23 November 2014

ANEMIA DAN KEHAMILAN

Anemia pada Kehamilan


Pada saat sedang hamil, seorang calon ibu sering mengalami anemia. Ketika ia mengalami anemia, darah sang ibu tidak memiliki cukup sel darah merah yang sihat untuk membawa oksigen ke jaringan.

Selama kehamilan, tubuh memproduksi lebih banyak darah untuk menopang pertumbuhan bayi. Jika tidak mendapatkan cukup zat besi atau zat gizi lain tertentu, tubuh mungkin tidak mampu menghasilkan jumlah sel darah merah yang dibutuhkan untuk membuat tambahan darah.


Adalah normal bagi ibu hamil menderita anemia ringan dalam kehamilannya. Tapi beberapa orang mungkin mengalami anemia yang lebih serius akibat dari rendahnya kadar zat besi atau vitamin atau dari alasan lainnya.

Anemia dapat membuat ibu merasa lelah dan lemah. Jika anemia terjadi secara signifikan dan tidak diubati, ia dapat meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti kelahiran prematur.

Berikut akan dipaparkan mengenai apa yang perlu kita ketahui tentang penyebab, gejala, dan pengobatan anemia selama kehamilan:

Jenis Anemia Selama Kehamilan


Beberapa jenis anemia dapat terjadi selama kehamilan, diantaranya adalah:
  • Anemia defisiensi zat besi
  • Anemia defisiensi folat
  • Anemia defisiensi Vitamin B12


Anemia defisiensi zat besi.

Anemia jenis ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk menghasilkan hemoglobin dalam jumlah yang cukup. Hemoglobin merupakan salahsatu protein dalam sel darah merah, dan ia membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Dalam anemia defisiensi zat besi, darah tidak dapat membawa oksigen yang cukup untuk seluruh jaringan tubuh.
Kekurangan zat besi adalah penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan.

Anemia defisiensi folat.

Folat, biasa juga disebut asam folat, termasuk dalam kelompok vitamin B. Tubuh membutuhkan folat untuk menghasilkan sel-sel baru, termasuk sel darah merah yang sehat.
Selama kehamilan, wanita perlu folat tambahan. Tapi kadang-kadang mereka tidak mendapatkan cukup dari makanannya. Ketika itu terjadi, tubuh tidak dapat membuat sel-sel darah merah yang normal yang cukup untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Kekurangan folat boleh menyebabkan  beberapa jenis cacat lahir.

Anemia defisiensi vitamin B12.

Tubuh memerlukan vitamin B12 untuk membentuk sel darah merah yang sihat. Ketika seorang wanita hamil tidak mendapatkan cukup vitamin B12 dari makanan, tubuhnya tidak dapat memproduksi cukup sel darah merah yang sihat. Wanita yang tidak makan daging, produk susu, dan telur memiliki risiko lebih besar terkena kekurangan vitamin B12, yang dapat megakibatkan untuk cacat lahir.
Kehilangan darah selama dan setelah melahirkan juga dapat menyebabkan anemia.

Faktor Risiko Anemia pada Kehamilan


Semua wanita hamil berisiko untuk menderita anemia, kerana mereka memerlukan lebih banyak folat dan zat besi dari biasanya. Tapi risiko akan lebih tinggi dalam situasi berikut:


  • Hamil dengan lebih dari satu anak (kembar)
  • Dua kehamilan berdekatan
  • Muntah banyak kerana morning sickness
  • Kehamilan remaja
  • Tidak makan cukup makanan yang kaya zat besi
  • Mengalami masa berat sebelum hamil

Gejala Anemia Selama Kehamilan


Gejala yang paling umum dari anemia selama kehamilan adalah:
  • Kulit, bibir, dan kuku pucat
  • Merasa lelah atau lemah
  • Pusing
  • Sesak nafas
  • kadar jantung yang cepat
Pada tahap awal, anemia mungkin tidak memiliki gejala yang jelas. Dan banyak diantara gejala yang dirasakan sering terjadi di masa kehamilan. Jadi, pastikan ibu hamil untuk mendapatkan tes darah rutin ketika melakukan pemeriksaan kehamilan, agar anemia dapat dikesan seawal mungkin


Risiko Anemia pada Kehamilan


Anemia kekurangan zat besi yang parah atau tidak diubati selama kehamilan dapat meningkatkan risiko:
  • Bayi prematur atau berat lahir rendah
  • Transfusi darah (jika kehilangan sejumlah besar darah selama persalinan)
  • Depresi pasca melahirkan
Defisiensi folat yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko:
  • Bayi prematur atau berat lahir rendah
  • Bayi dengan cacat lahir yang serius pada tulang belakang atau otak (neural tube defects)
Yang tidak diubati kekurangan vitamin B12 juga dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan cacat saraf (neural tube defects).

Pemeriksaan untuk Anemia


Selama pemeriksaan kehamilan yang pertama, ibu akan mendapatkan pemeriksaan darah yang dapat membantu doktor memeriksa apakah ia mengalami anemia atau tidak. Pemeriksaan darah biasanya meliputi:
  • Pemeriksaan Hemoglobin. Pemeriksaan ini bertujuan mengukur jumlah hemoglobin - protein kaya zat besi dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru ke jaringan tubuh.
  • Pemeriksaan Hematokrit. Pemeriksaan ini mengukur tahap sel darah merah dalam sampel darah.
Jika ibu hamil memiliki kadar hemoglobin atau hematokrit lebih rendah dari tingkat normal, ia mungkin mengalami anemia kekurangan zat besi. Doktor juga mungkin akan memeriksa darah lainnya untuk menentukan apakah ia mengalami anemia karena kekurangan zat besi atau penyebab lain.

Bahkan jika seorang ibu hamil tidak menderita anemia pada awal kehamilan, doktor kemungkinan besar akan tetap menyarankan untuk melakukan pemeriksaan darah pada trimester kedua atau ketiga untuk mengesan anemia di tahap kehamilan selanjutnya.

Pengobatan Anemia


Jika seorang ibu hamil mengalami anemia selama kehamilannya, ia mungkin perlu untuk mulai menambil suplemen zat besi dan/atau suplemen folat di samping vitamin prenatal lainnya. Doktor mungkin juga akan menyarankan untuk menambahkan lebih banyak makanan yang tinggi asam folat dan zat besi dalam makanannya.



Selain itu,  ibu akan diminta untuk kembali melakukan pemeriksaan darah setelah jangka waktu tertentu sehingga doktor  dapat memeriksa bahawa hemoglobin dan kadar hematokrit menaik.

Untuk mengobati kekurangan vitamin B12, dokter atau bidan mungkin menyarankan agar mengonsumsi suplemen vitamin B12.

Doktor mungkin juga menyarankan untuk menyertakan lebih makan dalam makanan, seperti:
  • Daging
  • Telur
  • Produk susu

Pencegahan Anemia pada Kehamilan


Untuk mencegah anemia selama kehamilan, pastikan wanita hamil mendapatkan cukup zat besi. Makan makanan yang seimbang dan tambahkan lebih banyak makanan yang tinggi zat besi ke dalam makanan.



Targetkan setidaknya tiga portion  sehari makanan kaya zat besi, seperti:
  • Daging merah, unggas, dan ikan
  • Sayuran berdaun hijau gelap (seperti bayam, brokoli,)
  • Sereal yang diperkaya zat besi dan biji-bijian
  • Kacang-kacangan,  dan tauhu
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian
  • Telur
Makanan yang tinggi vitamin C dapat membantu tubuh menyerap lebih banyak zat besi. Makanan tersebut termasuk:
  • Buah dan jus
  • Strawberi
  • Kiwi
  • Tomato
  • Paprika
untuk lebih memudahkan ibu2..makanan tambahan berupa suplemen iron adalah disarankan cuba 1 @2 tablet VITALEA diperlukan sehari...ramai ibu2 yang berjaya mengatasi masalah anemia ini




BERMINAT UNTUK KETAHUI INFO LANJUT TENTANG VITAMIN SHAKLEE 
BOLEH HUBUNGI SAYA DI

TINIE 0124453078


KREDIT..info.kes.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Copyright to SIHAT BERSAMA TINIE
Designed by UMIESUEstudio 2015